“Kegiatan awalnya yaitu memberikan edukasi kepada kader-kader bank sampah untuk melakukan aktivitas pengelolaan sampah organik dan anorganik. Dimana sampah organik dapat dijadikan sebagai Eco Enzyme yang memiliki klaim dapat bermanfaat sebagai cairan serbaguna dan cairan pembersih, serta sampah anorganik diperjual belikan,” tambah Raja.
Dengan adanya program pengembangan bank sampah ini, PLN mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bijak dalam pengelolaan sampah rumah tangga, sehingga sampah yang dikirim ke TPA adalah sampah yang tidak dapat diolah.
“Pada tahun 2023 ini, PLN mendampingi 5 BSU dalam pengelolaan sampah organik dan anorganik, dimana sampah organik dapat diolah oleh kader menjadi pupuk cair, kompos bahkan menjadi sabun batang dan detergent cair. Sedangkan untuk sampah anorganik dapat diolah menjadi alat komposting dan juga ecobrick. Masing-masing kader BSU menjalankan aktivitas pengembangan dengan sangat baik, ditandai dengan meningkatnya jumlah nasabah, sehingga masyarakat di lingkungan sekitar sudah mulai paham apabila sampah dikelola dengan baik maka akan memberikan manfaat untuk diri sendiri dan juga lingkungan,” ucap Raja.
Mengedepankan pemberdayaan masyarakat, goalsnya dengan eksistensi BSU yang ada, maka dapat mendukung terbentuknya Kampung Iklim, dimana mengintegrasikan program Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan dan Ekonomi untuk menjadikan masyarakat lebih Sejahtera.
Raja menambahkan “Melalui program ini, PLN turut berkontribusi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), tidak hanya satu tujuan yang disasar melainkan 3, yaitu di indikator 8.3 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dimana terdapat 50 orang tenaga kerja terserap yang 60% nya adalah Perempuan, serta adanya peningkatan pendapatan BSU mencapai 2 Juta hingga Desember ini. Kemudian indikator 11.6.1 Permukiman Berkelanjutan khususnya persentase sampah rumah tangga perkotaan yang tertangani dimana hingga saat ini berhasil mereduksi sampah hingga 10,4 Ton, serta indikator 12.5.1 Konsumsi Produksi yang Bertanggung Jawab, khususnya Jumlah timbulan sampah yang di daur ulang dimana melalui program ini dapat mengolah sampah menjadi produk turunan yang dapat diperjual belikan.”
Program pengembangan BSU ini sebagai salah satu contoh program pembangunan berkelanjutan untuk mendukung pengembangan daerah dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat. Penghargaan yang diterima ini merupakan wujud komitmen bahwa PLN serius dalam meningkatkan Pembangunan Indonesia yang berkolaborasi dengan beberapa stakeholder, mulai dari Yayasan sosial yang bergerak di bidang lingkungan, pemerintah setempat hingga Pemerintah Kota Baikpapan.