Dhoni menggaransi, kemungkinan harga minyak goreng PT JAR lebih kompetitif dari harga pasaran. Pasalnya distribusi lebih pendek dan biaya produksi lebih rendah, dari minyak goreng yang berasal dari daerah lain.
Pabrik milik PT JAR sendiri bisa memproduksi minyak goreng curah atau minyak goreng kemasan, sesuai dengan segmen pasar dan ketetapan pemerintah.
“Jika pemerintah masih mengizinkan minyak curah dengan harga terbaik, kami bisa masuk. Tapi jika pemerintah mengizinkan khusus kemasan saja, kami juga siap,” terangnya.
Doni pun mengaku, pihaknya juga akan berpatokan dan taat dengan regulasi pemerintah. Termasuk prioritas penjualan minyak goreng di Kalsel.
“Jika kebutuhan di Kalsel sudah terpenuhi, tidak menutup kemungkinan kami juga akan distribusikan ke provinsi lain di Kalimantan,’’ terangnya.
Ia pun mengakui, PT JAR melakukan investasi khusus untuk pabrik minyak goreng ini. Jumlahnya cukup besar, antara Rp150 Miliar sampai Rp 200 Miliar.
Editor : Zepi Al Ayubi