Menurut Ririk, bukan suatu masalah jika nantinya data klasifikasi kader posyandu berubah. Bisa dibuat SK Baru. “Artinya tahun 2024, kita sudah tahu berapa jumlah kader posyandu se-Banjarbaru,” tambahnya.
Selain insentif kader posyandu, Ririk juga berjuang agar adanya insentif pemberian makanan tambahan (PMT) bagi para balita.
“Kita bersepakat anggaran disiapkan dan dikelola DKP3,” kata Ririk.
Ririk menyebut, dana yang dianggarkan untuk dana PMT sebesar Rp100 ribu. Dengan catatan, anggaran yang digelontorkan nantinya akan dievaluasi bersama kenaikan insentif kader Posyandu.
Ririk berharap, kenaikan insentif dan hadirnya dana PMT ini mampu menambah semangat kader posyandu.
“Terima kasih kepada kader kader yang selama ini sudah bekerja. Meski tak dapat insentif, teman-teman posyandu masih bisa bekerja. Lebih semangat lagi dan kali ini kita berikan apresiasi kepada kader kader posyandu,” harapnya.
Reporter : Putri Nadya Oktariana
Editor : Musa Bastara