“Dengan adanya literasi, masyarakat tak mudah dibutakan oleh isu-isu yang menggiring opini publik untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu,” jelasnya.
![](https://poroskalimantan.com/wp-content/uploads/2024/05/IMG-20240523-WA0040.jpg)
Arlong bilang, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) sempat merekonstruksi tragedi Jumat Kelabu ke dalam sebuah buku. Buku itu bertajuk “Amuk Banjarmasin”.
Selain itu, ia dan dosen-dosen pengajar sejarah lainnya juga berupaya memulihkan maupun memperingati tragedi Jumat Kelabu.
“Yakni dengan cara memasukkan materi tentang Jumat Kelabu ke dalam materi perkuliahan sejarah. Tak lupa memaknai peristiwa Itu dengan mengaitkan dengan kondisi sosial sekarang,” tutupnya.
Reporter : Putri Nadya Oktariana
Editor : Musa Bastara