RANTAU, Poros Kalimantan – Minyak goreng langka, harganya juga selangit. Hal itu dirasakan ole warga Tapin, Kalimantan Selatan.
Salah satu pedagang di Pasar Keraton Rantau, Noorhayu mengatakan. Sangking langkanya, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dia sempat mencari sendiri minyak goreng kemasan ke Banjarmasin.
“Dapat, itu pun tidak banyak. Sekarang, stok minyak menipis,” ujarnya.
Tidak sampai 10 liter sisa minyak kemasan yang ada di toko. Dijual pedang itu dengan harga Rp18 ribu per liter.
Akhir Desember lalu, Noorhayu pernah membeli minyak goreng kemasan dari distributor. 35 dus isi 1 liter. Harga jualnya Rp19 ribu. Sedangkan untuk 22 dus isi 500 ml harga jualnya Rp10 ribu.
Harga itu sesuai modal pembelian. Dijual eceran untungnya kurang lebih Rp1.000 per liter.
Namun, pihak distributor menetapkan pedagang agar menjual sesuai dengan harga ketentuan pemerintah. Yakni Rp14 ribu pe rliter.
Jika harga modal dipotong, misalnya Rp18 ribu ke Rp13 ribu, maka ada kerugian Rp5.000 per liter bagi penjual.
“Perusahan mengganti kerugian yang sudah terlanjur beli dengan harga mahal. Dan perusahaan dapatkan ganti dari pemerintah. Mungkin begitu cara subsidinya, langsung lewat perusahaan,” jelasnya.
Ia menyebut, hingga saat ini minyak goreng dibeberapa toko di pasar menipis. Harganya berkisar antara Rp18 ribu hingg Rp19 ribu per liter.