BANJARBARU, Poros Kalimantan – Bandara Syamsudin Noor tidak lagi berstatus Internasional. Pencabutan status ini menjadi gunjingan.
Pengamat tata kota, Akbar Rahman mencermati hal ini. Kata dia, Bandara Syamsudin Noor perlu mengevaluasi. Artinya, pelayanan belum maksimal.
“Buktinya saat ini, hanya melayani penerbangan jemaah di musim haji. Tak ada membuka penerbangan tujuan ke negara lain, seperti Malaysia atau Singapura,” katanya, Senin (29/4).
Menurutnya, manajemen Bandara mesti mengamati, apakah Bandara telah memenuhi syarat infrastruktur. “Contohnya, panjang landasan yang masih minim dan sarana lain,” ujarnya.
Akbar menyebut, pencabutan status Internasional ini punya dampak terhadap tertutupnya peluang membuka akses langsung dengan negara lain. Terutama negara yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi.
“Peluang ini bisa dimanfaatkan Bandara Syamsuddin Noor dengan membuka penerbangan langsung ke Arab Saudi untuk jemaah umrah. Apalagi jumlahnya sendiri tidak sedikit setiap bulan,” jelas akademisi ULM tersebut.