BANJARBARU, Poros Kalimantan – Bandara Internasional Syamsudin Noor kian sepi. Jumlah penumpang yang datang atau berangkat menurun drastis pasca diberlakukannya PPKM.
Ini berkaitan dengan aturan penumpang yang harus membawa hasil tes PCR dan kartu vaksin. Minimal dosis pertama. Sebagai syarat terbang pada masa PPKM Level IV.
Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor menyebut, penurunan jumlah penumpang bahkan mencapai 70 persen.
“Saat normal rata-rata penumpang yang datang setiap harinya sekitar dua ribu, kini turun menjadi jadi 800-an. Masyarakat lebih memilih menunda perjalanan, dibandingkan harus mengeluarkan banyak uang untuk biaya tes PCR. Juga masih banyak warga yang belum bervaksin,” jelasnya, Jumat (6/8/2021).
Bandara Internasional Syamsudin Noor sudah lama menyediakan layanan PCR. Tarifnya Rp777 ribu. Hasilnya bisa diketahui satu hari setelah tes. “Namun jika perlu hasilnya lebih cepat pada hari yang sama, biayanya Rp888 ribu,” sebutnya.
Ia menambahkan, syarat PCR dan kartu vaksin mengacu pada surat edaran Kementerian Perhubungan RI dan SE Forkopimda Kalsel. Untuk penerbangan ke pulau Jawa dan Bali atau sebaliknya sama-sama diperketat karena PPKM sehingga perlu syarat tersebut.