BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Mediasi tertutup antara PT TCT dan PT AGM di DPRD Kalsel diakhiri, Selasa (4/1/2022) sore. Hasilnya? Tetap buntu.
Pihak TCT bahkan walkout. Mereka meninggalkan pertemuan itu sebelum mediasi benar-benar selesai.
Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Sahrujani yang mendampingi mediasi itu menuturkan. Konflik antara kedua perusahaan tambang itu belum menemukan titik terang. Bahkan tetap melalui jalur hukum. “Proses hukum akan terus berjalan. Baik pidana ataupun perdata,” ucapnya.
Ada beberapa poin yang disimpulkan dalam mediasi. Salah satunya soal kelangsungan hidup para sopir angkutan batu bara.
“Selama proses perizinan masih berlangsung, baik PT TCT ataupun AGM yang terkait kontrak kerja dengan mereka, agar menjamin biaya hidup pekerja baik melalui konfensasi atau jalur hidup lainnya,” tuturnya membacakan hasil mediasi.
Tapi itu hanya soal dampak konflik. Tidak menjadi jalan keluar bagi kedua perusahaan yang bersengketa.
Sejauh ini, DPRD masih berupaya untuk menengahi. Mereka akan mencoba cara lain agar kedua perusahaan bisa bersepakat. “Kami DPRD dan pemerintah daerah akan membawa masalah ini ke pusat,” ucap Sahrujani.
Pihak AGM sendiri mengaku siap menjalani proses sesuai prosedur. Termasuk melalui jalur hukum. “Kami taat hukum dibantu pihak lawyer,” kata Direktur Utama PT AGM, Widada.