Dalam dialog sendiri juga hadir akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Siti Mauliana Hairini. Di sana ia juga menyampaikan pendapatnya.
Dosen FISIP ULM itu menyebut, kasus ini adalah problem tata kelola. Yang tak dijalankan dengan baik, hingga berimbas pada pelayanan buruk.
dari Fakultas Fisip. Kalangan akademisi ini pun memberikan pencermatan atas kasus solar subsidi nelayan Tabanio.
Menurut Siti Mauliana Hairini dosen Fisip ULM Banjarmasin ini mengutarakan, persoalan di Tabanio ini sebenarnya masalah tata kelola. Tata kelola tidak dijalankan dengan baik sehingga berimbas pada pelayanan publik yang buruk.
“DPRD Tala memiliki batasan kewenangan yang tidak bisa memaksa Pertamina untuk menghentikan SPBUN, maka disarankan untuk bermitra dengan Ombusman RI yang telah dilengkapi dengan analis hukum,” ucapnya.
Menurutnya, Ombusman bisa menekan Pertamina guna menindak lanjuti persoalan yang ada di Tabanio. Dan ini menjadi peluang bagi DPRD Tala untuk membuka diri, tidak bekerja sendiri. “Sekarang zaman kolaborasi, jangan lagi seperti pahlawan yang sendirian,” singgungnya.
Aksi sendiri mendapat pengawalan ketata dari Polres Tanah Laut. Mereka mengerahkan sebanyak 200 personel, plus satu unit armada baja anti huru hara serta water canyon.
Reporter: Tung
Pemred/Editor: Fahriadi Nur