Selain itu, dirinya juga membantah jika ada pihak kepolisian menggunakan peluru tajam.
“Tadi (kemarin) para danton melaporkan bahwa saat melakukan apel pagi itu dilakukan pengecekkan tidak ada yang menggunakan peluru tajam, hanya gas air mata, peluru hampa dan peluru karet dan itu ada tahapannya,” ujarnya
Di samping itu, ia mengungkapkan, jika kepolisian telah mengamankan 20 orang yang terlibat dalam ricuh demo tersebut.
“Kami memeriksa 20 orang yang dianggap penyebab ricuh, 5 orang di antaranya positif narkoba dan juga terdapat membawa senjata senpi,” tambahnya.
Erlan menjelaskan, massa yang datang melakukan demo menuntut plasa sawit sebesar 20 persen untuk warga sekitar perusahaan.
“Setelah adanya pertemuan, pihak perusahaan tak menyetujui permintaan masyarakat dan akhirnya bentrokan pecah,” jelasnya.
Pasalnya, warga Desa Bangkal melakukan pendudukan lahan yang bersengketa seluas 1.175 hektare di luar HGU. Hanya diberikan 445 hektare oleh perusahaan.
“Saat demo berlangsung anggota kami hendak membubarkan massa menggunakan gas air mata,” pungkasnya.
Editör : Musa Bastara