BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Ratusan mahasiswa yang dimotori Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menggelar aksi #SaveKPK, Kamis, (24/06/2021).
Berangkat dari Taman Kamboja, massa aksi melakukan longmarch menuju titik aksi di bundaran Jalan Lambung Mangkurat tidak jauh dari kantor DPRD Provinsi Kalsel untuk melakukan mimbar mimbar bebas.
Terlihat di lapangan ratusan personel polisi mengamankan aksi ini. Menurut data yang didapat tidak kurang dari 750 personel dikerahkan Polresta Banjarmasin untuk mengamankan aksi kali ini.
Lebih lanjut, pada aksi ini mahasiswa membawa sejumlah tuntutan sebagai kelanjutan dari tuntutan aksi sebelumnya. Pertama, mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk membuat surat tuntutan atas nama DPRD Provinsi Kalsel yang berisi:
- Kami dari DPRD Kalsel menuntut dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk angkat suara perihal tuntutan mahasiswa Kalsel sebelumnya (terlampir), dengan bukti dokumentasi video dan rilis tertulis;
- Kami DPRD Kalsel menuntut dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk menerima dan menyetujui tuntutan mahasiswa Kalsel sebagaimana terlampir dituntutan sebelumnya.
Kedua, massa aksi menuntut Ketua DPRD Provinsi Kalsel Supian HK untuk mundur dari jabatannya, apabila tidak dapat memenuhi tuntutan yang pertama.
Massa aksi juga menuntut agar Ketua DPRD Provinsi Kalsel Supian HK menemui massa aksi untuk menyetujui tuntutan itu. Sebelumnya mereka telah bernegosiasi untuk menunggu sekra 20 menit.
Namun sayang, massa aksi hanya ditemui dua perwakilan DPRD, salah satu diantaranya Ketua Komisi I Rahmah yang pada aksi sebelumnya menerima dan menyampaikan tuntutan massa ke Kantor Sekretariat Negara.
Kedatangan keduanya tampak seperti tidak digubris massa. Malahan mereka diminta untuk duduk bersama menyaksikan dan mendengarkan aspirasi di mimbar bebas yang digelar. Tidak lama, keduanya pergi. Massa yang menunggu kedatangan Supian HK masih menggelar mimbar bebas.
Kondisi mulai memanas, setelah massa aksi menggelar salat asar. Mereka mencoba memaksa masuk ke Rumah Banjar dengan menerobos barekade barisan keamanan.
Aksi saling dorong antara pihak kemananan dengan massa aksi pun tak terelakan, tampak di lapangan pihak keamanan menyemprotkan air ke arah massa, dan sejumlah mahasiswa kena pentung dan diseret ke arah kantor DPRD.
Kondisi yang mulai mendingin hampir kembali memanas, karena massa mencari-cari Jenderal Lapangan Aksi, Presma UIN Antasari Banjarmasin Ilham, yang tidak terlihat di tengah mereka. Rupanya Ilham termasuk yang diseret dan diamankan pihak kemananan.
Massa menuntut Ilham dan kawan-kawannya yang lain agar dikembalikan ke barisan massa. Tidak lama kemudian, dia datang kondisi aman, namun tampak sedikit syok dan tedapat luka kecil di tangan dan leher.