Selain hasil produksi, menurut Mahrita, nilai tambahnya juga harus lebih diperkuat. Artinya distribusi jangan dalam bentuk bahan mentah, namun sudah menjadi suatu produk olahan.
“Jadi nilai jualnya bisa tinggi dan berpengaruh besar terhadap PDRB nanti,” terangnya.
Perlu diketahui, pertumbuhan ekonomi Kalsel saat ini sudah membaik dibanding masa pandemi 2021. Tercatat PDRB Kalsel Triwulan I-2023 mencapai Rp 63,58 triliun.
Sektor pertambangan dan penggalian sebagai masih paling dominan dengan 31,87 persen. Disusul industri pengolahan 11,19 persen, dan sektor pertanian, kehutanan, serta perikanan 9,91 persen.
Reporter : Andra
Editor : Musa Bastara