Handayani menjelaskan, efisiensi juga terjadi karena peningkatan CASA terlihat dari cost of fund (CoF) atau biaya dana yang semakin menurun. Pada 2019 sebesar 3,58 persen, tahun berikutnya menjadi 3,22 persen, dan pada 2021 sebesar 2,05 persen. Lalu pada kuartal I/2022 CoF BRI semakin efisien diangka 1,73 persen, menurun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,26 persen.
Peningkatan dana murah ini, menurut Handayani tak terlepas dari optimalisasi perseroan melalui penyediaan produk CASA BRI yang lengkap, seperti Tabungan BRI Simpedes, BritAma dan Tabunganku.
Selain itu tersedia pula produk Giro BRI.
“BRI juga terus berupaya meningkatkan pengalaman nasabah dengan mengoptimalkan proses bisnis melalui AgenBRILink dan BRImo. Platform pembayaran telah disesuaikan untuk menangkap potensi pertumbuhan baru, yaitu melalui BRI Open API,” pungkasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya pada Sabtu (21/5/2022) tadi di Magelang, Jawa Tengah, Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk lebih berhemat dan menabung. Hal ini berhubungan dengan ketidakstabilan ekonomi global dalam masa pemulihan pandemi. Selain itu, semakin diperparah dengan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Dengan menabung, Jokowi berharap masyarakat memiliki cadangan uang guna mengantisipasi situasi tak terduga di masa depan.
Editor : Zepi Al Ayubi