BANJARBARU, Poros Kalimantan – Daya kritis mahasiswa terhadap kondisi tanah air penting. Sikap tersebut nyatanya ditunjukkam oleh organisasi mahasiswa KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Kalimantan Selatan.
Pengurus KAMMI Kalsel bersilaturrahmi dan bertemu dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kalimantan Selatan, Selasa, (06/04/2021).
Pada kesempatan tersebut, para mahasiswa ini membahas poin penting berkenaan dengan kondisi nasional hingga lokal.
Saling bertemu dan berbincang, KAMMI membahas tentang legalitas organisasi, radikalisme dan terorisme, dan PSU (Pemungutan Suara Ulang) yang ada di Kalsel.
Ketua Umum KAMMI Kalsel, Muhammad Alfiansyah mengatakan kunjungan kali ini adalah silaturahim sekaligus membahas beberapa poin penting tentang isu-isu yang berkembang di masyarakat.
“Kunjungan kali ini begitu penting bagi kedua lembaga agar bisa bersinergi ke depannya untuk sama-sama menjaga kondusifitas di Masyarakat Kalimantan Selatan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kalsel, Heriansyah, menyampaikan terkait pula poin pembahasan mengenai radikalisme. Menurutnya radikalisme tumbuh dari beberapa indikator.
Pertama adalah kesenjangan. Kesenjangan itu berupa kesenjangan ekonomi, kesenjangan pendidikan dan kesenjangan kesehatan sehingga ada kekecewaan dari orang tertentu.