“Saya sebenarnya cukup terkejut dengan fakta bahwa seluruh kelompok orang tidak menunjukkan empati untuk seorang lelaki tua yang jelas-jelas berjuang,” ujar Wuttke.
Satu-satunya komentar dari pihak Tiongkok datang di cuitan dalam bahasa Inggris pada Sabtu malam oleh kantor berita resmi Xinhua yang mengatakan bahwa Hu merasa tidak sehat, sebuah penjelasan yang ditanggapi dengan skeptis oleh beberapa pengamat Tiongkok.
Twitter diblokir di Tiongkok, dan tidak ada penyebutan insiden tersebut di media domestik.
Ditanya pada konferensi pers reguler pada hari Senin, (25/10/2022) tentang insiden itu dan perhatian global yang diperolehnya, kementerian luar negeri Tiongkok merujuk pada tweet Xinhua.
Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
“Episode ini mungkin memberi tahu kita lebih banyak tentang lingkungan informasi Tiongkok daripada tentang perebutan kekuasaan dalam politik elite Tiongkok,” kata Benjamin Herscovitch,
seorang peneliti di Universitas Nasional Australia.
Di Weibo yang mirip Twitter di Tiongkok, beberapa pengguna media sosial menyinggung insiden tersebut dengan mengomentari postingan lama yang menampilkan Hu Jintao.
Pada Sabtu malam, bagian komentar dari hampir semua posting Weibo dengan nama Hu Jintao tidak lagi terlihat.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi,” kata Victor Shih, profesor di University of California, San Diego. “Jelas, waktunya agak mencurigakan.” []
Sumber: CNA/Reuters/beritasatu/bbs
Editor: AnandaPerdanaAnwar