JAKARTA, Poros Kalimantan — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mendorong pertumbuhan dana murah khususnya memperkuat penetrasi produk Tabungan Wadiah dengan mengoptimalkan ekosistem syariah di Tanah Air.
Hingga Mei 2023, rasio dana murah (Current Account Saving Account/CASA) BSI berada pada posisi 61,32 persen, yang komposisinya didominasi oleh tabungan dengan total nasabah mencapai 18,4 juta orang.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan produk tabungan syariah merupakan salah satu strategi BSI dalam mendorong inklusi keuangan syariah di Tanah Air yang bisa menjangkau seluruh elemen masyarakat. “Produk tabungan, khususnya Wadiah menjadi salah satu produk unggulan dan yang paling diminati masyarakat karena tabungan ini bebas biaya administrasi,” kata Anton.
Untuk terus menumbuhkan dana murah, BSI juga terus membangun kerja sama dengan berbagai pihak yang berada di ekosistem keuangan berbasis syariah. Salah satunya lewat penggunaan produk tabungan dalam ekosistem pendidikan.
Saat ini BSI telah dipercaya oleh lebih dari 100 universitas di Indonesia, dalam pengelolaan dana kampus yang berbasis digital financial management. BSI mengambil peran pada pengelolaan cash management, uang kuliah tunggal (UKT) dan pembayaran biaya pendidikan lainnya.
Tidak hanya itu, BSI terus mengkolaborasikan program pengembangan ekosistem di pesantren, sekolah melalui Platform Sekolah Pintar (PSP), rumah sakit dan industri halal lainnya.