6. Chairul Tanjung (US$ 5,2 miliar)
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia ini PT CT Corpora. Perusahaan ini bergerak dalam beberapa bisnis industri di Indonesia.
Perusahaan ini terus berkembang di bawah anak-anak perusahaan yang telah terkenal sebelumnya antara lain, Bank Mega, Bank Mega Syariah, Mega Life, Trans TV, Trans 7, dan Mahagaya.
Ayah “si anak singkong”, sebutan Chairul Tanjung dalam buku biografinya, merupakan wartawan Orde Lama yang dulu pernah menerbitkan lima surat kabar beroplah kecil.
7. Prajogo Pangestu (US$ 5,1 miliar)
Prajogo Pangestu lahir dengan nama Phang Djoem Phen di Sambas, Kalimantan Barat, pada tahun 1944. Terlahir dari keluarga miskin mengharuskan Prajogo hanya menamatkan sekolahnya sampai tingkat menengah pertama.
Saat ini siapa sangka, ia termasuk dalam 10 besar orang terkaya di Indonesia.
Bisnisnya dengan bendera Barito Group berkembang luas di bidang petrokimia, minyak sawit mentah, properti, perkayuan. Kini Barito Group dipegang generasi anaknya, Agus Salim Pangestu.
8. Boenjamin Setiawan mencapai US$4,8 miliar
Boenjamin Setiawan didapuk sebagai dokter terkaya di Indonesia. Ia adalah salah satu pendiri perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara, Kalbe Farma.
Bisnis yang awalnya dimulai dari sebuah garasi pada 1966 itu mengantarkannya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
9. Dato Sri Tahir (US$ 4,2 miliar)
Tahir merupakan tokoh filantropis di Indonesia yang memiliki kemampuan dalam bidang perbankan, tekstil dan industri otomotif sejak awal 80-an.
Pria 70 tahun ini lahir dari keluarga yang kurang mampu. Dulu, orang tuanya berprofesi sebagai juragan becak.
Kini, dunia mengenalnya sebagai pemilik dari Mayapada Group dalam tiga dekade terakhir. Sektor bisnis yang menjadi unggulannya ialah dari sektor perbankan, yaitu PT Bank Mayapada Internasional atau dikenal dengan Bank Mayapada. Saat ini, Bank Mayapada telah membuka cabang di seluruh Indonesia.
10. Djoko Susanto (US$ 4,1 miliar)
Kalian sudah tahu siapa pemilik Alfamart? Ialah Djoko Susanto.
Melansir dari Forbes, Djoko merupakan anak ke-6 dari 10 bersaudara. Di balik kesuksesannya sebagai bos ritel Alfamart, dia hanya mengenyam pendidikan dasar saja karena memilih menjaga kios keluarganya di Pasar Arjuna, Jakarta.
Selain bisnis minimarket, Djoko Susanto masih memiliki lini bisnis lainnya, satu di antaranya properti. Divisi propertinya, Alfaland juga mengoperasikan Omega Hotel Management di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, Djoko Susanto juga mendirikan Universitas Bunda Mulia di Jakarta pada 2003.
Penulis: Musa Bastara