“Jumlah besar tersebut menunjukkan keberhasilan BRI dalam melaksanakan revitalisasi Mantri yang membuat pelayanan lebih efektif. Kami terus berupaya memperluas cakupan dan potensi di wilayah kerja yang selama ini belum tergarap,” bebernya.
Dari sisi sebaran KUR juga terus meningkat carur menerangkan, pada 2019 jangkauan sebaran KUR mencapai 5,4 orang dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI. Kemudian pada 2021 meningkat signifikan menjadi rata-rata sebanyak 8,7 dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI.
“Dari sisi sektor ekonomi, BRI telah menyalurkan KUR sektor produksi sebesar 56,16 persen. Berturut-turut paling besar adalah di sektor perdagangan sebesar Rp 85,4 triliun, sektor pertanian Rp 61,1 triliun, dan sektor industri pengolahan Rp 19,5 triliun.
Catur menambahkan, alokasi KUR tersebut merupakan hal positif bagi BRI, dalam mendukung pengembangan ekosistem ultramikro melalui outlet co location SENYUMnya.
“Ke depan, BRI terus berfokus pada segmen mikro sebagai core utama pertumbuhan pinjaman KUR. Dengan menyalurkan kredit ke sektor produktif, upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.
Editor : Zepi Al Ayubi