BANJARBARU, Poros Kalimantan – Kuala Jelai, Desa pesisir paling barat di provinsi Kalimantan Tengah dengan luas 34 kilometer persegi yang memiliki penduduk sebanyak 3.750 jiwa, kini dapat menikmati listrik 24 jam penuh.
Hal ini terwujud berkat personel PT PLN (Persero) Unit Induk Disitribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLN UID Kalselteng) yang berupaya keras menyambung jaringan listrik desa Kuala Jelai ke sistem Grid PLN Kalimantan Selatan – Kalimantan Tengah – Kalimantan Timur.
Sebelumnya, PLN menyediakan Unit Listrik Desa (ULD) Kulai Jelai dengan pembangkit diesel berkapasitas 1.552 kilo Volt Ampere (kVA) yang telah beroperasi sejak 1991 untuk melayani 1.036 pelanggan desa yang mayoritas warganya bermata pencaharian petani dan nelayan tersebut.
Muhammad Ilham, seorang guru honorer di SDN Kuala Jelai sangat merasakan perbedaan kondisi kelistrikan saat ini.
“Kalau dulu listrik hanya menyala 12 jam saja, terus suaranya sangat bising karena posisi mesin yang ada di perkampungan, namun sekarang semuanya sudah berubah,” tutur Ilham.
Tak lagi bersuara berisik dan listrik menyala 24 jam penuh, itulah yang dirasakan Ilham dan seluruh warga Kuala Jelai yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Barat.
Tepat pada 29 Februari 2024 lalu, PLN UID Kalselteng menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV dengan panjang 12 kilo meter sirkuit (kms).