MARTAPURA, Poros Kalimantan – Carut-marut persoalan pernaikan jalan akses utama yang menghubungkan sejumlah desa yaitu Desa Kahelaan, Desa Ali Mukim, Desa Sumber Harapan, dan Desa Harapan Baru, dalam wilayah Kecamatan Pengaron dan Sungai Pinang, mulai ada titik terang. Sebab, proposal pengajuan perbaikan tersebut telah disetujui Bupati Banjar untuk dikerjakan di permulaan tahun 2023 ini.
Anggota DPRD Kabupaten Banjar Derwana Farmei Golles JN mengatakan, memang belakangan ada pemberitaan terkait keluhan warga perihal jalan desa yang rusak mulai dari Desa Kahelaan sampai Desa Alimukim tak kunjung ada perbaikan, Rabu, (15/2/2023).
“Jadi ini, setelah tadi kami melakukan muswayarah bersama para pembakal dan camat, maka permulaan tahun ini harus sudah mulai berproses, karena proposalnya sudah disetujui. Meski yang kita ketahui pengerjaannya tambal-sulam sepanjang 12 Km yang semula kita memperjuangkan adalah 22Km,” paparnya.
Dibeberkan, ada 6 desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sungai Pinang serta Kecamatan Pengaron, 4 desa masuk wilayah Kecamatan Sungai Pinang, dan 2 desa masuk Kecamatan Pengaron.
“Memang, ada sedikit kesalahpahaman pada penentuan titik awal perbaikan yang seharusnya, sebagaimana isi redaksi dari proposal adalah Desa Kahelaan. Namun demikian, komunikasi sudah terjalin, kita sudah musyawarah berdama camat, pembakal, dan aparat desa lainnya,” ujar Derwana saat memantau titik lokasi kerusakan tersebut.
Tahapannya selanjutnya, ia berharap pembakal dan aparat desa betul-betul memantau pengerjaan tersebut agar terlaksana dengan baik sesuai proseduralnya.
Camat Sungai Pinang Hadariah SP menjelaskan, ia bersama sejumlah Pembakal yang desanya termasuk di pengerjaan perbaikan jalan rusak tersebut memantau langsung ke titik kerusakan yang dimaksudkan agar tidak ada kesalahpahaman.
“Memantau langsung ke lokasi persis kerusakan tersebut bersama Anggota DPRD Banjar Derwana Farmei Golles JN, Camat Pengaron, bebinsa, dan juga beberapa tokoh lainnya. Nah, kegiatan pelaksanaan perbaikan jalan yang dimulai di permulaan tahun ini, kita harapkan bisa berkesinambungan, karena yang disetujui itu baru setengahnya 12Km ditambah 1,3Km dengan metode tambal sulam,” ujarnya, kemarin.