“Tentunya dengan persoalan ini membuat petani semakin merugi hingga kemudian bersampak kepada tingkat kesejahteraan para petani yang kian merosot.
Terlebih, di masa- masa pandemi sekarang,” beber Syamsir.
Nah, menyikapi persoalan demikian, direncanakan masing-masing pihak terkait dari pemerintah daerah untuk langsung turun tangan dengan membantu memasarkan hasil panen dari para petani.
Seperti halnya, membeli langsung hasil dari para petani yang saat ini diperkirakan berjumlah sekitar 9 ribu petani.
“Misalnya saja di Hulu Sungai Tengah , sudah dipersiapkan dana sekitar Rp. 5 miliar untuk membeli hasil panen petani.
Kemudian, berasnya bisa di stok kembali di Balai Penyuluhan Pertanian untuk kebutuhan masyarakat
Tapi dengan syarat harga yang ditawarkan juga diatas harga tawaran dari pihak bulog yang dinilai selama ini masih belum mampu mengangkat kesejahteraan para petani.(why/aa)