Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Banjarbaru, Goeroeh Tjiptanto menjelaskan. Wilayah Kalsel sudah memasuki La Nina lemah sejak Oktober tadi. Dan akan terus berlangsung hingga pertengahan 2022.
Untuk diketahui. La Nina merupakan fenomena suhu muka laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah. Yang mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.
Fenomena ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung dan sebagainya.
Ia menambahkan, La Nina di Kalsel untuk tiga bulan ke depan diprakirakan sifatnya didominasi normal, hingga atas normal.
Sedangkan curah hujan pada November 2021 ini didominasi kriteria menengah (200 – 300 mm).
“Curah hujan Desember 2021 dan Januari 2022 didominasi kriteria tinggi (300-400 mm),” pungkasnya..
Penulis: Wahyu Aji Saputra