“Hal ini jadi tugas kawan-kawan di desa agar menjemput mereka dan memberi edukasi manfaat Posyandu,” lanjutnya.
Selain itu, faktor pernikahan anak di bawah umur juga jadi penyebab stunting. Kata Erli, banyak anak yang menikah di usia dini belum memiliki pengetahuan cukup tentang kesehatan dan pola asuh anak.
“Apalagi mereka belum bekerja. Otomatis ini berimbas pada ekonomi rumah tangga yang khawatirnya meningkatkan risiko kekurangan gizi pada anak,” jelasnya.
Hingga kini, pihaknya masih menunggu hasil konvergensi angka stunting 2023 yang akan dirilis pada bulan April di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Reporter : Ahmad Maulana
Editor : Musa Bastara