BATULICIN, Poros Kalimantan – Berdasarkan data Survei Studi Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi Stunting di Kabupaten Tanah Bumbu turun.
Semula dari angka 18,7 persen di tahun 2021, jadi 16,1 persen tahun 2022. Meski turun, angkanya masih di atas target nasional. Yakni 14 persen.
Maka karena itu, kader pembangunan manusia, bidan, dan posyandu tingkat desa diminta berinovasi meningkatkan kunjungan ibu hamil dan balita terindikasi Stunting.
Pasalnya, masih ada ibu hamil dan orang tua yang enggan ke posyandu. Sehingga menjadi salah satu faktor yang memperlambat penurunan angka stunting di Bumi Bersujud.
Hal ini diutarakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tanbu, Erli Yuli Susanti, usai Rembuk Stunting Tahun 2024, Selasa (2/4).
“Meskipun tingkat kehadiran ibu hamil di posyandu sudah di atas 80 persen, kami tetap berusaha mencapai target 100 persen,” katanya.