“Tapi kalau hujan lebat, baru kita hentikan pengerjaan. Kendala kita melakukan konstruksi hanya lahan yang sempit bagi alat berat dan lalu lintas yang padat, itu saja yang cukup mengganggu,” jelasnya.
Di tempat berbeda, anggota Satlantas Polres Banjar Briptu Andreas Susanto menjelaskan, selama kontruksi jembatan Sungai Salim ini, arus lalu lintas dari Martapura ke Hulu Sungai dan sebaliknya, diberlakukan sistem buka tutup.
“Sistem buka tutup dilakukan setiap 10 menit. Baik untuk arah lalu lintas dari Martapura ke Hulu Sungai dan sebaliknya. Kalau terjadi kemacetan atau ada emergency, maka itu yang kita utamakan untuk lewat,” jelasnya.
Antrian akibat buka tutup lalu lintas yang dilakukan sejak pembukaan jembatan darurat sendiri, sebut Briptu Andreas, rata-rata berkisar 200 hingga 300 meter.
“Tapi sementara ini arus lalu lintas terpantau aman dan lancar. Polres Banjar sendiri melakukan pengamanan ini selama 24 jam,” sebutnya. []
Penulis: Ari Sukma Setiawan
Redaktur: Ananda Perdana Anwar