DISAMBUT HARU – Kedatangan 7 Mahasiswa alumni Natuna dari Wuhan Cina, disambut haru dengan keluarga tercintanya, pada Minggu (16/2) siang. |
BANJARBARU, Poros Kalimantan – Disambut haru oleh keluarganya, hal ini lah yang terlihat saat kedatangan 7 Mahasiswa alumni Natuna saat tiba di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin pada Minggu (16/2) siang.
Akhirnya ketujuh Mahasiswa asal Kalsel ini bertemu dengan keluarganya setelah menjalani masa Obeservasi di Natuna selama 15 hari. Mereka juga diobservasi bersama ratusan WNI lain, sebagai tindakan pencegahan adanya Novel Corona Virus.
Salah satunya adalah keluarga Hj Noor Taybah, Orang tua salah satu Mahasiswa yang menimba ilmu di China, usai Observasi di Natuna yakni Nadia Ramadhannisa Asubar misalnya.
Hj Noor Taybah didampingi sang suami menunggu kepulangan anaknya tersebut di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
“Alhamdulillah Pemerintah kita cepat dalam mengevakuasinya. Sebelum kedatangan ini, kami pun juga berdoa terus setiap hari dan berpasrah kepada Tuhan yang Maha Kuasa,” ucapnya.
KETERANGAN – Hj Noor Taybah selaku Ibu kandung salah seorang Mahasiswa Kalsel yang di Observasi di Natuna, Nadia, memberikan keterangan kepada awak media, pada Minggu (16/2) siang. |
Dia mengungkapkan, Dirinya pun sempat bersyukur saat Sang Anak masih berada di Wuhan China.
“Syukurnya masih bisa berkomunikasi dengan anak saya melalui aplikasi Whatsapp. Selepas pulang ini, insha Allah kami adakan selamatan kecil-kecilan lah, “ujarnya dengan senang.
Sementara itu Mahasiswa alumni Natuna lainnya, Dhiki menegaskan, bahwa masyarakat di Kalsel jangan cemas atau khawatir dengan keadaan mereka selepas Observasi yang dilakukan Pemerintah di Natuna kepada mereka.
“Karena kami sudah melalui masa karantina selama 15 hari dan kami semua dinyatakan bebas dari namanya Novel Corona Virus,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Syamsuddin Noor, Ruslan Fajar mengungkapkan, para mahasiswa Kasel yang pulang dari Wuhan Cina ini, sudah dipastikan bebas dari Novel Corona Virus.
“Saya yang pertama kali memeluk sekaligus menyambut kedatangan tujuh Mahasiswa ini. Supaya meyakinkan semua pihak bahwa tidak ada apa-apanya lagi. Seandaianya mereka terindikasi, pastinya saya tidak berani memeluk mereka,” tegasnya.(ari/zai)