BERI KETERANGAN – Ketua MUI Banjarbaru, KH Napiah Muhja memberikan keterangan kepada Poros Kalimantan, Sabtu (2/5) sore. |
BANJARBARU, Poros Kalimantan – Kabar duka menyelimuti meninggalnya Ulama yang dicintai masyarakat Banua, KH Zuhdiannoor pada Sabtu (2/5) pagi tadi sempat membuat banyak pihak terkejut.
Tak terkecuali Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarbaru, KH Napiah Muhja atau disapa akrab Guru Napiah.
Guru Napian mengaku sangat kehilangan dan masih tidak percaya. Saat mendengar kabar bahwa ulama asal Banjarmasin Kalimantan Selatan, KH Ahmad Zuhdiannor atau akrab disapa Guru Zuhdi, meninggal dunia pada Sabtu (2/5) pagi tadi.
“Saya pribadi dan MUI Banjarbaru turut berduka. Saya sangat kehilangan sekali dan masih merasa tidak percaya kabar bahwa KH Ahmad Zuhdiannoor telah tiada,” ungkapnya kepada Poros Kalimantan.
Diakuinya, Almarhum Guru Zuhdi adalah sosok yang tak bisa digantikan. Pasalnya, beliau orang yang lembut, sangat humoris dan apabila sedang tausyiah selalu tepat sasaran.
“Memang sosok beliau tidak bisa digantikan, karena memiliki ciri khas. Terlihat saat sedang tausyiah beliau selalu melontarkan kata-kata lucu, tapi sangat mengena dihati dan itulah yang menjadi pelajaran bagi kita,” kenangnya.
Diterangkannya, hal yang paling dikenang adalah tiap kali bertemu dengan Guru Zuhri, selalu ada pembahasan lucu dan mendidik.
“Hal yang selalu saya kenang hingga sekarang ini, ketika bertemu dengan beliau ada candaan lucu dan mendidik. serta bisa menjadi panutan dalam hal agama, yang jelas sosoknya tak akan tergantikan dengan siapapun,” terangnya.
Dirinya juga menyempatkan diri mendoakan KH Ahmad Zuhdiannur.
“Semoga amal dan perbuatan Almarhum Guru Zuhdi diterima disisi-Nya dan dalam keadaan khusnul khotimah aamin,”doanya.(ari/zai)