BANJARBARU, Poros Kalimantan – Tanaman jabon di areal Forest Office, tepatnya di sisi bundaran Kebun Raya Banua masih terbilang muda. Maklum saja baru ditanam di awal musim hujan lalu. Kondisi tanaman saat ini cukup sehat, namun lahannya dipenuhi ilalang.
Penyemprotan herbisida untuk basmi ilalang secara cepat, dirasa kurang optimal karena saat ini masih musim penghujan. “Ya, kalau disemprot akan terasa sia-sia. Karena pagi disemprot tiba-tiba siang hujan menjadi mubazir obat,” tutur Abdul Majid, manajer TH2TI, pada Senin (29/12) kemarin.
Langkah yang tepat terangnya, adalah memfokuskan pada pemeliharaan tanaman inti atau jabonnya.
“Pemeliharaan terutama dilakukan penyiangan untuk membasmi gulma dan ilalang di sekitar tanaman. Sekalian dilakukan pendangiran untuk menggemburkan tanah,” ucap Majid.
Pertumbuhan tanaman jabon sangat bergantung pada ketersediaan unsur hara di tanah. Untuk menjaga ketersediaan unsur hara ini, kru lapangan juga lakukan pemupukan.
Terutama pemberian pupuk organik seperti halnya kompos, bokhasi, maupun pupuk kandang. Pupuk ini berfungsi sebagai penghasil unsur hara dan mineral dalam tanah. (sylvi/bpth/inr)
Sumber : https://www.facebook.com/DishutProvKalsel
ADVERTISEMENT