“Perlu di ketahui deforestasi hutan tak melulu di sebabkan kegiatan pertambangan namun juga illegal logging, jangan dikira tidak ada, masih banyak,” tuturnya.
Ia menegaskan, pemprov tidak hanya berpangku tangan terkait persoalan ini. Program dalam rangka perbaikan lingkungan hidup telah banyak ditelurkan.
Mulai dari pencegahan kerusakan, melalui proses Analisis Dampak Lingkungan atau AMDAL. Perbaikan hutan lewat revolusi hijau. Kemudian memetakan potensi hutan dan program kebun desa yang bibitnya.
Untuk melihat kondisi air, saat ini DLH Kalsel selalu melakukan pemantau secara berkala. Dilakukan pada sejumlah sungai di Kalsel. Setidaknya, ada 38 titik dari 13 sungai, ditambah beberapa sungai yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota.
Dalam proses pemantauan, sempat ditemukan logam berat merkuri yang melebihi ambang batas baku mutu air. sehingga berbahaya apabila di konsumsi. Walaupun kemudian proses mitigasi dan pemulihan kondisi air segera dilakukan oleh DLH.
Dari sekian banyak program yang di tawarkan pemerintah, kesadaran menjaga lingkungan hidup, baik dari kelompok maupun individu, dinilai Nirwana menjadi solusi paling efektif. Demi mendorong pemulihan lingkungan hidup di Kalsel.
“Kondisi ini masih bisa kita benahi dengan elaborasi dan duduk bersama untuk menyelesaikan masalah ini. Perilaku kita juga perlu dirubah, jangan buang sampah sembarangan, menggunakan pupuk yang ramah lingkungan dan lainnya,” tutupnya.
Penulis: Sofyan
Pimred/Redaktur : Fahriadi Nur