Mathilda cemas lantaran Adrianus belum kembali ke asrama. Ia lalu berinisiatif mengambil senjata jenis moser milik Adrianus di kamar.
Setelah mengetahui pos polisi suaminya diserang, ia segera terlibat baku tembak. Ia berhasil merobohkan pimpinan penyerang.
Kendati demikian, pos polisi tersebut jatuh ke tangan pemberontak. Mathilda bersama kelima polisi lain gugur dalam peristiwa tragis itu.
Tidak lupa akan keberanian Mathilda, Bhayangkari Pusat memberi penghargaan atas pengorbanannya dengan Medali Melati tiga puluh tahun setelah peristiwa itu.
Monumen Bhayangkari Teladan Mathilda Batlayeri dibangun oleh Kapolda Kalimantan Selatan sebagai bentuk penghormatan, dan pesan terakhir Mathilda terukir di sana.
Sejak itu, nama Mathilda Batlayeri diabadikan di tempat-tempat penting seperti Aula Bhayangkari di Polda Kalsel.
Reporter : Lana Kelana
Editor : Musa Bastara