MARTAPURA, Poros Kalimantan – Pernahkah kamu mengamati kondisi saat menjelang Tahun Baru Imlek Biasanya, sepanjang jalan ataupun rumah akan dihias dengan dekorasi berwarna merah yang melambangkan kekayaan serta keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.
Beberapa dekorasi yang kerap dilihat adalah gantungan yang menggambarkan shio yang menaungi tahun tersebut, hiasan dengan bentuk menyerupai nanas, hingga lampion yang biasanya identik dengan warna merah.
Dilansir dari laman China Highlights, berikut dirangkum beberapa hal mengenai lampion, dimulai dari sejarah hingga waktu penggunaan lampion. Simak baik-baik.
1. Sejarah Lampion
Seorang kaisar Han Timur, Mingdi yang memerintah sejak 57-75 M memerintahkan orang-orang di istana kekaisaran untuk menyalakan lentera atau lampion guna menyembah Buddha pada hari ke lima belas bulan lunar. Sejak saat itu, tanggal tersebut ditetapkan sebagai Festival Lampion.
Selama Dinasti Tang (618–907M), orang-orang mulai menggunakan lampion untuk merayakan kedamaian kehidupan mereka serta kekuatan negara. Hal ini yang kemudian menjadikan lampion semakin terkenal.
2. Jenis Lampion
Di zaman Tiongkok kuno, ada tiga jenis lampion yang utama, yakni lampion istana, lampion kain kasa, dan lampion gambar bayangan. Jenis yang paling banyak digunakan adalah lampion istana.
Pada lampion tersebut, elemen utamanya berbentuk pola naga dan phoenix yang dianggap mewakili status kerajaan atau masyarakat kelas atas. Naga dipandang sebagai simbol kaisar di Tiongkok kuno.