BANJARBARU, Poros Kalimantan – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak memang masih belum ditemukan di Kota Idaman. Tapi, bukan berarti Pemko Banjarbaru diam.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penularan PMK. Seperti sosialisasi dan vaksinasi hewan ternak yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DK3P) Banjarbaru.
Jelang Iduladha ini potensi munculnya PMK kian besar. Hal itu disoroti Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Emi Lasari.
Menurutnya, mobilitas hewan ternak berpengaruh terhadap penularan virus PMK. “Walaupun kasus nihil, kita ga boleh lengah apalagi ini mendekati hari Raya Idul Adha. Pasti ada mobilisasi hewan ternak di saat momentum tersebut,” ucapnya, Rabu (29/6/2022) siang.
Emi menyarankan ada tiga upaya yang harus segera dilakukan DK3P. Demi meminimalisir kemungkinan PMK.
“Yang dilakukan adalah lakukan pembatasan, pengawasan dan deteksi dari daerah mana asal hewan kurban,” ucapnya.