Dalam kurun waktu 1950 hingga 1966, Indonesia bergejolak. Ada beberapa peristiwa terjadi. Dari perubahan sistem pemerintahan, pemberontakan, maupun G30S PKI.
Secara tak langsung, hal ini membuat Bandjarbaru sebagai ibu kota Kalsel seakan hidup segan mati tak mau.
Kota Modern, Kaya Budaya
Kemudian pada tahun 1999, Banjarbaru menjadi Kota Madya yang merupakan akronim Indah, Damai dan Aman. Dikenalnya sebagai kota heterogen.
“Pasalnya, beragam orang, dari berbagai lapisan budaya ada di sini. Berkumpul. Hal ini juga sebab adanya transmigrasi orang-orang Jawa.
Banjarbaru akhirnya jadi kota yang kaya secara budaya dan intelek. Sebab keberagaman ini, kemudian memunculkan ide-ide baru.
“Kondisi yang seperti ini sangat pas dengan perencanaan Van der Pijl yang menggagas Banjarbaru menjadi kota modern,” tuturnya.
Bukan hanya modern secara tata kota, jelasnya, tapi secara berpikir masyarakat juga.
“Saya kira dalam sejarah kota, perlu melihat perkembangan kota sebagai proses kemasyarakatan. Bukan sejarah dari kota itu saja,” pungkasnya.
Reporter: Putri Nadya Oktariana
Editor: Musa Bastara