Arif coba menguraikan. Menurutnya, peningkatan kualitas SDM bukan hanya di lingkungan pemerintahan. Namun secara menyeluruh. Anak-anak, remaja, pemuda, penyandang disabilitas, petani, tenaga pengajar, tenaga kesehatan dan siapapun yang menjadi bagian provinsi ini.
“Program peningkatan kualitas SDM ini juga bukan sekadar pendidikan formal. Pendidikan non formal juga harus disuntikkan sebagai suplemen untuk bersaing dan berkarya,” tutur dosen berusia 31 tahun itu.
Untuk urusan teknologi, pemprov tak boleh mengabaikan. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, ini adalah hal yang tak bisa dihindari.
“Teknologi akan membantu pemerintah dalam keakuratan dan kecepatan data. Tak hanya itu, pelayanan di semua sektor juga akan lebih mudah, murah dan cepat. Karena itu perlu dioptimalkan pemanfaatan teknologi digital,” jelasnya.
Penulis : Sofyan
Pimred/Redaktur : Fahriadi Nur