Sebelum distribusi lampu tenaga surya, masyarakat yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan itu, terpaksa merogoh kocek membeli minyak tanah, aki basah atau generator diesel. Demi memberikan penerangan saat bekerja di laut atau kegiatan rumah tangga seperti memasak dan belajar.
“Berkat distribusi teknologi, masyarakat dapat memiliki akses ke solusi pencahayaan bersih dan meningkatkan produktivitas mereka,” imbuhnya.
Arvin Dwiarrahman bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk berkoordinasi dan pemantauan atas distribusi lampu tenaga surya ini.
Demonstrasi produk sendiri dilakukan kepada pihak berwenang setempat. Sehingga mereka dapat memberi tahu masyarakat tentang cara menggunakan solusi pencahayaan bersih ini secara efektif dan membantumempertahankan teknologi ini untuk jangka panjang.
Reporter: Sofyan
Pemred/Editor: Fahriadi Nur