MARTAPURA, Poros Kalimantan – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjar HM. Rofiqi menegaskan, ia dan anggota DPRD Banjar tidak akan melakukan tes swab untuk tracking dan tracing Covid-19.
“Alasannya saya memilih tidak ingin mengetahui ketimbang mengetahui terjangkit Covid-19. Dikarenakan menurut saya kebanyakan orang yang mengetahui dirinya terjangkit virus corona fisiknya akan down (lemah), sedangkan orang yang tidak mengetahui, kondisi fisiknya akan baik-baik saja,” jelasnya, Rabu (19/8/2020).
Rofiqi juga mengatakan, bahwa pihaknya tidak akan ikut Swab Test massal, meskipun gratis.
“Kalau ikut swab gratis saya tidak setuju, karena itu untuk masyarakat. Biarlah kami yang berbayar. Namun dalam ilmu kesehatan, kalau ada gejala baru ditest, itu yang ada dalam pikiran saya. Kalau tak ada gejala buat apa, apalagi sehat walafiat,” jelasnya.
Kepada awak media, Rofiqi beralasan berdasarkan riset peneliti WHO, hasil swab positif hanya bertujuan untuk mengetahui adanya virus ini di dalam tubuh.
“Tapi tidak bisa mengetahui apakah virus ini masih bisa menular atau kalah dengan antibodi, ini penyataan yang menarik. Berdasarkan hasil riset sendiri 88 persen orang yang positif Covid-19 adalah Orang Tanpa Gejala (OTG),” sebutnya.