Agus mengaku pihaknya sudah menganggap kondisi itu hal yang wajar. Lantaran banyaknya sekolah dengan jenjang yang sama di kawasan Alalak Utara.
“Mulai dari yang swasta sampai pesantren. Kebanyakan siswa ke sekolah swasta, salah satunya pesantren. Banyak juga yang ke luar daerah,” imbuhnya.
“Dan ini sudah lama terjadi seperti ini,” lanjutnya.
Tahun ini SMPN 32 hanya membuka dua jalur pendaftaran siswa baru. Yakni afirmasi dan zonasi. Mereka tak punya pilihan. Lantaran para orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah yang dianggap bagus.
Misalnya yang dilakukan Sanah. Warga Alalak Utara itu justru ingin menyekolahkan anaknya ke SMPN 15 Banjarmasin di Kuin Utara.
“Anak saya yang mau sekolah di sana. Rencananya mau masuk jalur prestasi. Apalagi teman-temannya juga banyak yang masuk ke sekolah itu,” ungkapnya.
Reporter: Noorhidayat
Pemred/Editor: Fahriadi Nur