BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Tak semudah yang dibayangkan. Embel-embel sekolah favorit rupanya masih melekat di beberapa sekolah di Banjarmasin.
Padahal sudah jelas, pemerintah pusat melakukan pemerataan mutu pendidikan. Dengan kebijakan menerapkan sistem zonasi untuk penerimaan siswa baru. Dengan begitu, tak ada lagi istilah sekolah favorit.
Tapi sayangnya, asumsi sekolah favorit masih melekat di Banjarmasin. Konsep pemerataan mutu pendidikan itu tak dianggap. Masyarakat tetap memilih memasukkan anaknya ke sekolah yang dianggap berkualitas.
Sekolah-sekolah di pusat kota selalu dilirik. Yang pinggiran harus gigit jari lantaran kesulitan mencari siswa baru.
Contohnya SMPN 32 Banjarmasin di Alalak Utara. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, mereka tak lagi membuka pendaftaran siswa baru melalui jalur prestasi.
“Karena beberapa kali dibuka, pendaftar pun juga tidak ada,” ucap Wakil Kepala Sekolah, Bidang Kurikulum SMPN 32 Banjarmasin, Agus Widodo, Selasa (21/6/2022) tadi.
Menurutnya, siswa yang mendaftar jalur prestasi lebih memilih sekolah yang ada di tengah kota. Misalnya beberapa SMP Negeri di kawasan Mulawarman, Kecamatan Banjarmasin Tengah.
“Bahkan sampai-sampai kuota tiga rombel yang kami buka tidak terpenuhi. Tahun kemarin saja terisi dua rombel saja dari tiga rombel yang kami buka,” ungkapnya.