BANJARBARU, Poros Kalimantan – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta penanganan karhutla di Kalimantan Selatan dimaksimalkan.
Tak hanya itu, menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Hanif Faisol, harus dilakukan survey identifikasi daerah gambut.
Lantaran banyaknya titik api dan jenis lahan gambut yang mudah terbakar di musim kemarau.
“Ada dua tipikal karthula di Kalsel. Pertama, karhutla di tanah mineral atau lahan kering. Kedua, karhutla di kawasan hidrologi Gambut. Keduanya punya penanganan yang sangat berbeda,” jelasnya, saat meninjau titik karhutla di Banjarbaru, Minggu (1/10)
Lahan gambut, misalnya. Menurut dia, tak terlalu efektif jika dipadamkan dengan water boombing.
“Water Boombing cuma dipakai untuk penanganan karhutla di tanah mineral,” ujarnya.