PELAIHARI, Poros Kalimantan – Sejak 2009 lalu, Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober. Hari peringatan ini ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bukan rahasia, Batik diakui sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia oleh UNESCO. Dikutip dari laman UNESCO, Batik melambangkan kehidupan manusia mulai awal hingga akhir.
Menariknya, banyak kisah wayang yang diabadikan dalam motif kain batik. Apa saja? Mari menguliknya lebih lanjut.
1. Motif Sido Luhur
Motif Sido Luhur diciptakan Ki Ageng Henis, yang merupakan kakek dari panembahan Senopati. Yaitu pendiri kerajaan Mataram Islam di kota Gedhe, Yogyakarta.
Dinamai begitu, karena penciptanya ingin siapa pun yang memakai kain motif itu memiliki hati dan pikiran luhur, serta kehidupannya bisa bermnfaat bagi masyarakat banyak.
Uniknya, kala mencanting batik, Ki Ageng selalu menahan nafas hingga habisnya malam. Lilin yang digunakan untuk membatik berbahan baku dari sarang lebah.
2. Motif Parang
Motif ini muncul di masa kerajaan Mataram Islam pada 1530-1534. Inspirasinya, sang raja saat itu melakukan Teteki (menyepi dan bersemedi) dalam goa di pinggir laut selatan sebelum menjadi raja.