BANJARBARU, Poros Kalimantan – Bencana kabut asap yang seringkali menyelimuti sebagian Kota Banjarbaru di pagi hari menjadi perhatian sejumlah pihak. Tak terkecuali sekolahan-sekolahan yang terpaksa memundurkan jam masuk siswa-siswa mereka.
Salah satu sekolahan yang memundurkan jam masuk sekolah yaitu di SMPN 14 Banjarbaru. Kepala Sekolah SMPN 14 Banjarbaru Aidil Abdi Rachman MPd kepada wartawan menjelaskan, hal ini situasional berdasarkan surat edaran yang berlaku, yaitu mengundurkan waktu jam belajar sesuai yang tertera di surat.
“Jika sekolah terdampak kabut asap dalam 1-2 hari masih tetap tebal, sekolah bisa ambil keputusan tersebut. Namun jika tidak terdampak kabut lagi jam pelajaran kembali seperti semula,” ujarnya kepada Poros Kalimantan, Kamis, (7/9/23), pagi.
Kebanyakan siswa yang bersekolah, lanjutnya, adalah masyarakat di sekitaran Landasan Ulin Timur, Guntung Manggis, dan Guntung Payung. Empat wilayah yang disebutkan itu, merupakan wilayah terdampak dari kabut asap.
Sekadar diketahui, ada total 470 orang siswa yang bersekolah di SMPN 14 Banjarbaru. Dikabarkan tidak ada yang sampai terdampak dirawat atau separah misal masuk rumah sakit. Namun keluhan sesak napas dan demam langsung disikapi dengan periksa ke puskesmas dan disarankan agar beristirahat di rumah saja.
“Ditempat saya masuk jam 7.30 tetapi karena SMP Negeri 14 Banjarbaru terkena dampak kabut, terjadi pergeseran jam belajar menjadi 8.30. Bisa lantaran terdampak dari wilayah sekolah bisa pula dari wilayah tinggal siswa,” paparnya.