SURABAYA, Poros Kalimantan – Aksi pria tendang dan membuang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru tengah dan menjadi buah bibir masyarakat. Vidoe yang viral di internet itu pun mendapak kecamat dari netizen. Bahkan menanggapi perisitiwa itu, pakar sosial dan budaya turut buka suara menanggapinya.
Pakar Sosial dan Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UIN-SA), Prof Dr Nur Syam MSi menyebut, ada tiga aspek dalam sekelompok masyarakat.
Perbuatan pria tersebut ada di aspek pertama. Yakni sekelompok masyarakat yang tidak menyukai tradisi dan menganggapnya musyrik.
“Kalau saya melihatnya dari aspek, pertama bahwa ada sekolompok masyarakat yang memang sangat tidak menyukai terhadap tradisi-tradisi yang berkembang di masyarakat. Terutama tradisi yang dianggap mengandung aspek musyrik, penyekutuan,” kata Prof Nur Syam saat dihubungi detikcom, Senin, (10/1/2022).
Dijelaskannya, Ini kategori pertama yang memiliki pemahaman yang sangat berbeda dengan yang lain.
“Perilaku masyarakat yang dianggap menyekutukan Tuhan, itu dianggap tindakan musyrik yang harus dinihilkan,” tambahnya.