BANJARBARU, Poros Kalimantan – Empat atlet karate Tradisional asal Hulu Sungai Tengah (HST) kesulitan dana untuk berangkat ke pemusatan latihan atau training Center (TC) di Banjarmasin.
Padahal, mereka memiliki talenta dan prestasi yang luar biasa. Salah satu atlit muda Aisya Nur Fadilah berusia 8 tahun, berhasil meraih medali perunggu pada Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) di Sumatra Selatan Juli lalu.
“Kecil-kecil berprestasi dan membawa nama Kalsel sampai tingkat nasional. Atlet HST ini tentu masih membutuhkan biaya mengikuti Kejurnas Surabaya,” ujar Ketua Pengcab INATKF HST Haris Fatahillah.
Rencananya, mereka bakal berlaga kembali pada kejurnas Indonesia Tradisional Karate Federation (INATKF) yang dilaksanakan pada 21-23 Oktober di Surabaya.
Para atlet itu diharuskan mengikuti pemusatan latihan selama 7 hari untuk bekal mereka. Mulai tanggal 10 hingga 17 Oktober 2022 di Banjarmasin.
Haris Fatahillah menjelaskan, pemusatan latihan adalah kebutuhan wajib bagi atlet. Namun ketiadaan dana menjadi masalah tersendiri bagi atlit.