BANJARBARU, Poros Kalimantan – Budayawan sekaligus sastrawan Kalimantan Selatan, Jamaluddin, atau akrab dengan nama pena Jamal T Suryanata menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum (RSU) H. Boejasin, Pelaihari, Sabtu (4/2/2023).
Kabar duka ini dikonfirmasi sahabatnya, Rahmadi Salman. “Beliau meninggal dunia pagi ini, pukul 06.00 Wita,” katanya kepada Poros Kalimantan, (4/2).
Rahman menyebut, Jamal tiba-tiba roboh pada pagi sebelumnya di kediamannya, di Pelaihari. Bahkan almarhum sempat dirawat di lantai 5 ruang penyakit dalam RSU H. Boejasin.
“Menurut konfirmasi dari istrinya, almarhum sebelumnya didiagnosa stroke ringan. Penyebabnya darah tinggi,” ujarnya.
Lima hari yang lalu, Jamal sempat merilis postingan terakhir di akun Facebook-nya. Ia menulis sebuah puisi.
Pada bait pertamanya; “Suatu ketika di suatu masa, hanya bayang yang masih mengambang,” tulisnya.
Jamal sendiri bekerja sebagai Kepala Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan pada Badan Kesbangpol.
Selain itu, ia telah menerbitkan banyak buku. Sastra dan non-fiksi. Salah satunya, novel Galuh: Sakindit Kisdap Banjar di tahun 2005.
Pria kelahiran 1 September 1966 di Kandangan (HSS) ini juga telah banyak menyabet sejumlah prestasi dan penghargaan.
Ia pernah dinobatkan sebagai salah seorang seniman peraih Hadiah Seni dari Gubernur Kalsel (untuk bidang sastra) pada tahun 2006.
Pada tahun 2007, ia terpilih sebagai penerima Penghargaan Sastra dari Kepala Balai Bahasa Banjarmasin (untuk bidang penulisan cerpen).
Reporter : Musa Bastara