BANJARBARU, Poros Kalimantan – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Selatan menerima aduan.
Puluhan warga Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala menuding. Perusahaan sawit-PT Palmina Utama-salah satu biangnya banjir.
Banjir yang terjadi lambat surut. Menurut dugaan, hal ini disebabkan aktivitas buangan air perusahaan kelapa sawit tersebut di Sungai Alalak.
Syakarti, misalnya. Salah satu warga Jejangkit ini mengeluh. Sungai di desanya tak lagi bisa diminum, karena tercemar limbah.
“Sungai kami sudah tidak bisa dikonsumsi, sudah rusak!” ucapnya, di Aula DLH Kalsel, Jumat (23/3/2023) siang.
Menurut dia, perusahaan tersebut tak berizin. Bahkan tak ada persetujuan sebelumnya dengan pambakal (Kepala Kampung di Kalsel) di desanya.
Lain lagi Ruspandi. Penasaran. Ia mendatangi lokasi perkebunan. Tujuannya ingin membuktikan, bahwa tudingan itu tak salah.
Benar saja. Dengan mata kepalanya sendiri, Ruspandi melihat ratusan pompa menyemburkan air dari kebun yang mengarah ke sungai.