PELAIHARI, Poros Kalimantan – Cara Nur Cahyo untuk memudahkan petani karet patut diapresiasi. Warga Desa Tanjung, Kecamatan Bajuin ini membikin alat sadap karet elektrik.
Cara kerja alat itu serupa manual. Tapi dapat bekerja lebih cepat. Jika umumnya petani harus menyadap 1 hektare lahan karet selama 3 jam, dengan alat ini hanya 1 jam saja.
“Tenaga juga tidak banyak terkuras,” kata Cahyo kepada Poros Kalimantan.
Tak heran, inovasi ini mengantarkan ia meraih juara 2 Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi Kalsel.
Cahyo bilang, proses pembuatan alat ini sekitar 3 jam. Cukup sebentar. “Tapi proses risetnya lama,” ungkap anggota Posyantek Tunas Jaya itu.
Cahyo berniat memperbanyak alat sadap elektrik itu karena dinilai efektif bagi petani karet. Kendati, kata dia, terlebih dulu perlu diuji kelayakan agar memenuhi standar.
“Masalahnya, saya juga belum tahu di mana tempat pengujian,” akunya.
Di samping itu, ia memberi motivasi bagi masyarakat agar berinovasi. Terutama generasi muda.