GELAR PASUKAN – Bupati HST H A Chairansyah memantau kesiapsiagaan personel yang bertugas dalam antisipasi bencana di Kabupaten HST. Saat gelar pasukan kesiapsiagaan penanggulangan bencana di HST. |
BARABAI, Poros Kalimantan – Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) merupakan salah daerah yang sering terdampak bencana alam seperti banjir.
Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kabupaten HST mengambil langkah cepat dalam menghadapi kerawanan bencana yang bisa terjadi. Tiga Instansi, Pemkab, Polisi dan TNI mulai bersiaga.
Bupati HST Chairansyah mengatakan, wilayah HST salah satu daerah yang termasuk rentan terkena bencana, seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan kebakaran, Jum’at (17/1).
“Sebab itu perlunya kesiapsiagaan dalam mengantisipasi resiko bencana alam seperti itu, perlu kita satu padukan yang salah satunya melalui apel gelar pasukan ini,” ujar Chairansyah usai Apel Kesiapsiagaan, di Taman Dwi Warna Barabai.
Dia menerangkan, bencana memang tidak dapat dihindari, namun dapat di antisipasi bersama-sama. Oleh sebab itu menurutnya semua pihak perlu menjaga alam.
“Apabila kita menyayangi alam maka alam juga akan menyayangi kita, namun sebaliknya jika kita merusak alam maka tunggulah kehancurannya, alam juga akan murka terhadap kita,” pesannya.
Ditambahkannya, bencana saat ini bisa datang kapan saja, maka itu unsur terkait tidak boleh lengah dengan kondisi ini. Sekalipun saat ini kondisi wilayah HST berada pada kondisi yang AMAN, namun tetap kondisi bersiaga dan selalu waspada.
“Jika sewaktu-waktu hal itu terjadi, semua pihak harus menyadari memang bencana alam tidak dapat ditolak. Akan tetapi yang lebih penting dari itu adalah bagaimana upaya untuk dapat meminimalisir dampak yang akan mungkin terjadi akibat bencana alam,” bebernya kepada Poros Kalimantan.
Menurutnya, semua pihak harus menyadari bahwa dalam tanggap bencana bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab Pemda,TNI, Polri,Tim SAR, maupun instansi terkait semata. Tapi ini merupakan panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggung jawab kita bersama.
“Saya apresiasi segenap unsur yang senantiasa mengedepankan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Mengingat kejadian bencana alam dapat terjadi kapanpun, dimanapun, dan dapat menimpa siapapun. Baik terjadi baik pada musim penghujan, maupun musim kemarau. Oleh sebab itu kesiapsiagaan bencana ini menjadi penting,”tutupnya. (edi/zai)