Menurutnya, pangan adalah kebutuhan dasar dan ketika problematika kemiskinan kemudian pandemi yang mungkin sudah hampir 1 tahun terjadi tidak hanya di bangsa kita juga menimpa saudara kita di berbagai belahan dunia.
“Dalam indeks dunia Indonesia di posisi 60 dari 67 negara, kita di posisi yang jauh dari negara Afrika sekalipun. Padahal negeri kita negeri yang kaya dengan alamnya, maka ini adalah momentum kita bangkit dan wakaf adalah solusinya,” tambahnya.
Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan, saat ini bukan cuma bangsa Indonesia yang menghadapi banyak masalah. Dia mengatakan, dunia sedang dalam lilitan persoalan yang luar biasa, sesungguhnya apapun yang menimpa dunia dan bangsa ini sesungguhnya di perbuat manusia sendiri.
“kami sebagai lembaga kemanusiaan terus merenungi perjalanan agenda kemanusiaan, dan alhamdulilah kami punya keyakinan yang baru biar lebih menyemangati.
“Kalau penyakit peradaban saat ini bahkan persoalan bangsa ini tidak ditemukan jawabannya maka kita perlu mengimpor jawaban itu dari langit,” ucap Ahyudin.
Ahyudin juga menambahkan, bahwa tidak ada obat yang ampuh untuk semua jenis penyakit termasuk penyakit peradaban bangsa maka jawabannya itu sedekah.
“Kami hadirkan gerakan sedekah pangan nasional, bukan gerakan nasional sedekah pangan. Sebab kalau narasinya diawali gerakan nasional politik itu sudah,” tutupnya. []
Penulis: Maulana
Redaktur: Ananda Perdana Anwar