RANTAU, Poros Kalimantan – Siapkan tanah seluas 3,4 hektar, KH. Akhmad Rijali Abdul Karim membuka kesempatan para dermawan yang ingin ikut mewujudkan berdirinya pesantren di Kabupaten Tapin.
Beralamat di Jalan Datu Aling, Kelurahan Rangda Malingkung, pria yang akrab disapa Guru Rijali itu berencana membangun kawasan pesantren, sebagai wadah penguat ilmu agama.
“Awalnya, ini tanah H. Ruslan yang dihibahkan ke ulun. Habis itu dibangun masjid secara gotong royong. Luas tanah 12 borongan, ke depannya ingin ada pondok pesantren putra lengkap dengan asrama, itu rencananya. Jadi untuk masjid nantinya dikelola oleh guru dan para santri,” cerita Guru Rijali saat Berbincang dengan awak media.
Sejak 2014 lalu, Guru Rijali sudah memulai langkah, masjid berhias kubah hijau menyerupai kubah masjid Nabawi itu sudah berdiri namun bentuk fisiknya masih perlu disempurnakan.
Dikatakan Guru Rijali, proses pembangunan masjid itu tak luput dari bantuan para donator serta bantuan masyarakat yang ikut bergotong royong.
Ketika ditanya bila ada donator ingin ikut membantu, apakah boleh? “Boleh, siapa pun itu boleh membantu,” jawab Guru Rijali di sela pembicaraan di halaman Masjid Sore itu.
Di samping masjid itu, berdiri 2 bangunan minimalis satu atap. Di sana Guru Rijali menetap bersama istri dan tiga anaknya: Fauzan, Atikah, Arufah.