![]() |
TERDAMPAK – Para Pekerja Industri Kecil Mikro terdampak Pandemi Covid-19. |
BANJARBARU, Poros Kalimantan – Beberapa sektor dalam perindustrian harus beradaptasi ketika pandemi sekarang. Akibatnya banyak penurunan pendapatan yang diperoleh tiap industri yang bergerak di bidang seperti manufaktur, industri minuman, otomotif hingga penerbangan.
Kalsel sendiri tak lepas dari dampak yang diakibatkan pandemi dan kebijakan didalamnya. Kepala Dinas Perindustrian Kalsel, Mahyuni menjelaskan dampak yang paling terasa ketika pandemi Covid-19 ini berada di industri mikro dan kecil.
“Ada sekitar 14 ribu pekerja yang terdampak saat ini. Tertinggi itu di Banjarmasin,” jelasnya.
![]() |
BERI KETERANGAN – Kadis Perdagangan Provinsi Kalsel, Mahyuni memberi keterangan terkait dampak Pandemi Covid-19, di sektor industri kecil dan mikro sangat dirasakan. |
Dia menerangkan, pekerja yang terdampak juga tak lepas dari penurunan omzet tempat dimana mereka bekerja. Diterangkannya, bahwa setidaknya omzet anjlok hingga Rp 22 Miliar untuk industri kecil dan mikro.
Meski demikian, sektor industri terdampak juga masih bisa bertahan dengan beralih produk industri. Seperti halnya konveksi yang awalnya lebih banyak memproduksi pakaian, kini beralih ke produksi Alat Pelindung Diri.
“Industri konveksi justru mengalami keuntungan dari produksi APD, hazmat hingga masker berbahan kain. Selain itu dari sektor industri herbal atau kimia mulai memproduksi minuman sehat dan hand sanitizer,” ungkapnya.
Sementara itu berdasarkan pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, di tentah pandemi COVID-19 ini, hanya sekitar 40 persen industri yang masih mendapat permintaan untuk produksi.
Terbatasnya akses impor dan ekspor serta turunnya daya beli masyarakat ikut berpengaruh menghantam sektor perindustrian di berbagai bidang usaha.(why/zai)